Definisi ISO
ISO berasal dari bahasa Yunani yaitu isos yang berarti sama atau serupa. ISO (International Organization for Standardization) merupakan organisasi internasional khusus dalam hal standarisasi. Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.
ISO, Organisasi Internasional untuk Standardisasi yang berkantor pusat di Jenewa, merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM atau NGO = Non-Governmental Organization) penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap Negara yang bekerja sama telah menghasilkan lebih dari 17.000 standar internasional untuk bisnis, pemerintahan dan masyarakat umum.
gambar dari google |
Sejarah Berdirinya ISO
Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS dalam bahasa Inggris (International Organization for Standardization) atau OIN dalam bahasa Perancis (Organisation internationale de normalisation) sebelum akhirnyad ditetapkan menggunakan nama ISO, diambil dari bahasa Yunaniisos yang berarti sama.
Didirikan pada 23 Februari 1947 di Jenewa, Switzerland. ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATMBank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 170 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC = Technical Committee).
Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar.
ISO awal mulanya merupakan anak dari dua buah organisasi yang terpisah yaitu United Nations Standards Coordinating Committee (UNSCC) dan International Federation of the National Standardizing Associations (ISA). Kemudian di tahun 1946, ada 25 negara yang kemudian mengirim delegasinya ke London untuk hadir di Institute of Civil Engineers.
Diutusnya 25 delegasi dari 25 negara ini bertujuan agar sebuah komite atau agen internasional berdiri. Fungsi dari agen internasional ini adalah agar terlahir sebuah standar industri yang dapat dijadikan acuan secara internasional. Setahun setelah delegasi ini berkumpul, ISO pun didirikan di tanggal 23 Februari 1947 dan sudah mulai bekerja.
Perkembangan ISO 9000 secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut:
- Tahun 1987, ISO 9000 memiliki 3 versi implementasi, yakni versi Quality Assurance,versi QA and Production, dan versi QA for testing.
- Tahun 1994, ISO 9000 memiliki 3 versi, yakni ISO 9001 tentang desain Organisasi, ISO 9002 tentang proses produksi, dan versi ISO 9003 tentang Pelayanan. Bukan hanya focus pada final inspection, tetapi juga diperlukan process preventive actionuntuk menghindari kesalahan pada proses yang menyebabkan ketidaksesuaian produk.
- Tahun 2000, ISO 9001, merupakan gabungan dari ISO 9001, 9002 dan 9003 versi 1994, yang lebih focus pada proses business dalam organisasi. Kelebihannya bahwa standar ISO 9001:2000 dapat diimplementasikan di berbagai jenis organisasi termasuk organiasi bisnis kecil.
- Tahun 2008, ISO 9001 merupakan bentuk penyempurnaan dari ISO 9001:2000 dengan perubahan penekanan. ISO 9001:2008 lebih menekankan pada effectivity processdan control of outsourcing process. Focus “effectivity process diwujudkan melalui pola pikir PDCA ( Plan – Do – Check – Action) dan prinsip-prinsip manajemen mutu.
Kegunaan ISO
Kegunaan atau Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:
- Meningkatkan efisiensi kegiatan
- Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan
- Meningkatkan citra perusahaan
- Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
- Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
- Mengurangi risiko usaha
- Meningkatkan daya saing
- Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan
- Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal
Macam - macam ISO
1. ISO 9001
Sesuai dengan standar ISO 9001 memiliki banyak manfaat bagi industri manufaktur. ISO 9001 membantu menginspirasi perusahaan untuk menemukan cara yang lebih efektif untuk secara permanen menyelesaikan masalah kualitas dan masalah terkait biaya lainnya sembari mendorong bisnis untuk menemukan cara kreatif untuk melampaui persyaratan yang ditentukan pelanggan.
Standar ini membantu bisnis mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan meningkatkan sistem yang memenuhi kebutuhan pelanggan tertulis dan “tersirat” seperti:
- Standar keamanan
- Manufaktur ramah lingkungan
- Efisiensi produksi yang diharapkan
- Spesifikasi dimensi dan fungsional
ISO adalah badan internasional dan sebagai hasilnya, standar itu membantu memastikan bahwa produk yang diproduksi di berbagai perusahaan dan / atau negara mengelola bisnis mereka dengan cara yang mempromosikan kolaborasi. Ini meningkatkan perdagangan nasional dan internasional, sekaligus mengurangi biaya untuk semua pihak.
Karena standar ISO mengharuskan perbaikan terus-menerus, bisnis terdaftar ISO 9001 cenderung mengurangi kesalahan keseluruhan yang, pada gilirannya menghilangkan pemborosan.
Perusahaan yang menganut standar ISO jenis ini sebagai bagian dari budaya mereka umumnya menikmati kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, lebih sedikit kesalahan, mengurangi biaya, dan keunggulan kompetitif.
2. ISO/IEC 17025
Pada jenis ISO ini dapat digunakan oleh perusahaan yang memiliki persyaratan lembaga pengujian misalnya laboratorium dengan jenis yang standar.
ISO / IEC 17025 memungkinkan laboratorium untuk menunjukkan bahwa mereka beroperasi secara kompeten dan menghasilkan hasil yang valid, sehingga meningkatkan kepercayaan pada pekerjaan mereka baik secara nasional maupun di seluruh dunia.
Ini juga membantu memfasilitasi kerjasama antara laboratorium dan badan-badan lain dengan menghasilkan penerimaan yang lebih luas dari hasil antar negara. Laporan pengujian dan sertifikat dapat diterima dari satu negara ke negara lain tanpa perlu pengujian lebih lanjut, yang pada gilirannya meningkatkan perdagangan internasional.
3. ISO 28000
ISO 28000 adalah standar internasional yang membahas persyaratan Sistem Manajemen Keamanan untuk rantai pasok atau.
Standar ini menetapkan aspek-aspek untuk membantu organisasi menilai ancaman keamanan dan mengelolanya saat muncul dalam rantai pasokan mereka.
Manajemen Keamanan terkait dengan aspek lain dari manajemen bisnis. Dengan ISO 28000, organisasi dapat menentukan apakah ada langkah-langkah keamanan yang tepat dan dapat melindungi properti mereka dari berbagai ancaman.
4. ISO 50001
Sebagai standar internasional, ISO 50001 menetapkan persyaratan bagi organisasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan meningkatkan Sistem Manajemen Energi. Ini memungkinkan organisasi untuk mengikuti kerangka kerja spesifik yang membantu mereka mencapai peningkatan berkelanjutan dalam kinerja energi, efisiensi, penggunaan, dan konsumsi.
Kerangka kerja ini menetapkan pengukuran, dokumen, dan laporan, yang memungkinkan organisasi untuk memantau kemajuan proses dan karyawan mereka menuju kinerja energi.
ISO 50001 mengharuskan organisasi untuk membuat kebijakan baru untuk penggunaan energi yang efisien, untuk menetapkan tujuan dan sasaran untuk memenuhi kebijakan tersebut dan meninjau dampaknya; benar-benar berusaha untuk mencapai peningkatan berkelanjutan dalam manajemen energi
5. ISO 14001
ISO 14001 adalah standar internasional yang diakui secara luas yang menetapkan persyaratan untuk organisasi yang ingin meningkatkan kinerja lingkungan mereka dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Kerangka kerja yang didasarkan pada ISO 14001 akan membantu organisasi mengelola proses jangka pendek dan jangka panjang mereka melalui penggunaan sumber daya yang efisien, yang akan memiliki dampak positif terhadap lingkungan.
6. ISO 22000
ISO 22000 adalah standar internasional yang diterima secara global, yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan. Didirikan pada tahun 2005, ISO 22000 berlaku untuk semua organisasi yang terlibat dalam rantai makanan, yang tujuan utamanya adalah untuk memastikan keamanan pangan.
Standar ini menguraikan kerangka kerja yang menyelaraskan semua bagian dari rantai pasokan makanan, dari produsen ke konsumen, dan membantu Anda mengurangi bahaya pangan, mengendalikan risiko dan mencegah kontaminasi.
7. ISO/IEC 27001
ISO/IEC 27001 adalah standar internasional yang menetapkan spesifikasi untuk sistem manajemen keamanan informasi.
Pendekatan praktik terbaiknya membantu organisasi mengelola keamanan informasi mereka dengan menangani orang dan proses serta teknologi.
Sertifikasi terakreditasi secara independen untuk Standar ini diakui di seluruh dunia sebagai indikasi bahwa sistem manajemen keamanan informasi Anda selaras dengan praktik terbaik keamanan informasi.
Bagian dari seri ISO 27000 standar keamanan informasi, ISO 27001 adalah kerangka kerja yang membantu organisasi membangun, menerapkan, mengoperasikan, memantau, meninjau, memelihara, dan terus meningkatkan sistem manajemen keamanan informasi.
8. ISO TS 16949
ISO TS 16949 adalah persyaratan sistem kualitas umum yang dikembangkan bersama oleh industri otomotif AS, Jerman, Prancis, dan Italia dalam upaya terpadu untuk meningkatkan kualitas dan memastikan integritas pasokan ke industri. Persyaratan ini berlaku untuk organisasi apa pun yang memproduksi komponen, rakitan, dan suku cadang untuk pasokan ke industri otomotif.
Pengertian ISO sangat berkaitan dengan jenis jenis ISO yang telah dibahas. Dengan memahami pengertian dan jenisnya sebagai perusahaan yang akan bersaing global dapat mempersiapkan dan memperhatikan yang seharusnya dilakukan. Setiap bidang akan memiliki jenis ISO yang berbeda karena semua standar terhadap perusahaan tidak sama.
Cara Pendaftaran ISO
Untuk mencapai Sertifikasi ISO seperti ISO 9001 atau ISO 14001 cukuplah mudah. Dalam artikel ini kami akan merinci dan membahas langkah demi langkah untuk membantu organisasi dalam proses pelaksanaan Sertifikasi ISO, serta sedikit membahas Badan Sertifikasi ISO yang akan dipiih oleh organisasi.
1. Membuat Komitmen
Pimpinan organisasi harus menetapkan untuk menerapkan Sistem Manajemen ISO dan memastikan bahwa Standar ISO yang dipilih adalah tepat bagi organisasi. Perlu dicatat bahwa untuk memiliki Sertifikat ISO, organisasi harus telah beroperasi selama minimal 3 bulan. Hal ini agar organisasi telah memiliki beberapa proses di tempat yang dapat dinilai oleh Konsultan ISO.
2. Meninjau
Sebaiknya pimpinan terlibat aktif dengan industri atau asosiasi profesi untuk melihat bagaimana implementasi Standar ISO telah bekerja untuk organisasi lainnya. pimpinan juga bisa meminta informasi dengan organisasi yang telah menerapkan Sertifikasi ISO, serta menggunakan sumber informasi dari badan pemerintah untuk menambah informasi mengenai Standar ISO. Badan Sertifikasi ISO telah mengembangkan beberapa buku pegangan yang berupa Standar ISO 9001 dan Standar ISO 14001 untuk membuat informasi lebih mudah didapatkan.
3. Membentuk Tim ISO
Organisasi menetapkan SDM sebagai anggota Working Group dalam pelaksanaan Sertifikasi ISO yang terdiri dari ketua proyek dan tim. Tim minimal terdiri dari dua orang dari setiap divisi / departemen, terdiri dari pimpinan departemen dan staf. Penetapan manajemen representatif boleh ada atau ditiadakan, tetapi Top-Management harus terlibat aktif didalam penerapan sistem manajemen ini sebagai fungsi Leadership.
4. Melaksanakan Training ISO
Tetapkan waktu untuk melaksanakan Training ISO (biasanya melalui Konsultan ISO) untuk seluruh karyawan meliputi Training Awareness (pengenalan), Training Dokumentasi dan Training Internal Audit. Jika Anda baru mengetahui informasi mengenai Standar ISO, maka Training ISO bermanfaat memberikan rasa percaya diri dan menambah wawasan untuk membantu dalam proses implementasi Standar ISO. Walaupun Anda sudah berpengalaman, Training ISO memastikan Anda akan mendapatkan hasil maksimal. Saat ini kami menjalankan program pada Standar ISO yang paling populer yaitu ISO 9001 dan ISO 14001.
5. Menggunakan Jasa Konsultan ISO
Sistem Manajemen ISO perlu menjadi sasaran organisasi yang harus dikembangkan oleh manajemen senior. upaya berkelanjutan diperlukan untuk memastikan hasil maksimal yang bisa dipertahankan selama proses Sertifikasi ISO berlangsung, karena itu seorang Konsultan ISO akan dibutuhkan karena Konsultan ISO bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem manajemen yang sebenarnya. isokonsultindo dapat memberikan Jasa Konsultan ISO dan pembimbingan, dengan demikian kami dapat membantu Anda di sepanjang proses Sertifikasi ISO. Konsultan ISO dapat membantu memberikan nasihat tentang strategi implementasi, dan Konsultan ISO Professional mampu meningkatkan nilai proses bisnis. Penggunaan Konsultan ISO tidak menghapus tanggung jawab pimpinan untuk membangun dan menerapkan Sistem Manajemen ISO. karena itu adalah kepentingan organisasi sendiri maka Anda dan manajemen secara aktif terlibat dengan Konsultan ISO secara keseluruhan. Waspadalah terhadap setiap sistem manajemen 'Siap Pakai' yang mungkin tidak cocok untuk organisasi Anda.
6. Memilih Badan Sertifikasi ISO
Sangat penting bagi pimpinan untuk mengetahui beberapa hal ketika menyetujui menandatangani kontrak untuk melanjutkan ke Badan Sertifikasi ISO seperti UKAS, KAN, DAC, JAS-ANZ, AB-CAB, dan lainnya. Standar ISO yang umum didasarkan pada siklus 3 tahun, namun isokonsultindo dapat membantu organisasi hanya dalam waktu 6 bulan untuk mendapatkan Sertifikat ISO. Konsultan ISO yang lain akan mengharapkan organisasi untuk membuat kontrak minimal 3 tahun sementara hanya kunjungan tahunan yang diperlukan.
7. Melakukan Gap Analisis dan Membuat Dokumen ISO
Bandingkan sistem manajemen yang sebelumnya sudah berjalan dengan Standar ISO, lakukan analisa mengenai apa saja yang belum di terapkan. Tetapkan kebijakan, Struktur Organinsasi, Job Desk, KPI atau target, Manual Mutu dan Prosedur Kerja dari masing-masing departemen didalam organisasi. Bila dibutuhkan penjelasan lebih terperinci dari prosedur kerja dapat dibuat instruksi kerja dan formulir kerja pendukungnya. Terapkan Standar ISO minimal 3 bulan untuk memastikan seluruh karyawan telah mengerti, mematuhi dan menjalankannya. Standar ISO dirancang untuk umum, berlaku untuk organisasi dari semua ukuran dan sektor industri dan mampu memberikan kerangka untuk proses manajemen yang baik serta menentukan hal-hal yang perlu dimasukkan. Tujuan Sertifikasi ISO adalah membentuk Sistem Manajemen ISO, misalnya Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau ISO 9001 dan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS) atau ISO 14001. Sistem manajemen terbentuk dari proses kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produksi, pengukuran, analisis dan perbaikan.
8. Implementasi Sistem ISO
Pemeliharaan Sistem Manajemen ISO adalah di mana kerja keras dimulai. Lanjutan yang penting supaya implementasi bisa berhasil, dan bagi organisasi adalah untuk mendapatkan Sertifikat ISO. Komunikasi dan Training ISO harus dilakukan secara teratur untuk memastikan budaya kesadaran berkelanjutan dan keterlibatan dengan staf. Lebih formal, Audit Internal juga harus dilakukan untuk memastikan persyaratan Standar ISO telah terpenuhi. Sebuah tinjauan manajemen harus digelar untuk menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
9. Melakukan Audit Internal ISO
Lakukan Audit Internal perusahaan dan lakukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Proses ini dimulai dengan apa yang dikenal sebagai 'Tahap 1 Audit'. Ini merupakan tahap dimana auditor memberikan laporan analisa kesenjangan yang akan mengidentifikasi tindakan yang dibutuhkan oleh organisasi untuk memenuhi persyaratan Standar ISO yang dapat digunakan sebagai bantuan perencanaan, jadi jangan khawatir jika organisasi belum siap karena banyak organisasi sudah memiliki sejumlah proses yang diperlukan di tempat hanya saja mereka hanya perlu dokumentasi dan proses yang lebih baik.
10. Audit Sertifikasi ISO
Setelah organisasi telah siap dan telah menentukan masalah yang disorot dalam laporan Tahap 1, Undang Badan Sertifikasi ISO untuk melakukan audit perusahaan dan selesaikan semua NC (Non Confirmity) bila terdapat temuan dalam audit BS. Pada Tahap ini Auditor akan mengungkapkan efektivitas sistem manajemen dan apakah memenuhi semua persyaratan Standar ISO tertentu yang ingin disertifikasi (misal ISO 9001 atau ISO 14001). Jika sudah sesuai, organiasi akan disarankan untuk segera diberikan Sertifikat ISO. Laporan Auditor kemudian akan diperiksa melalui proses persetujuan dan jika tidak ada anomali diidentifikasi maka Sertifikat ISO resmi diberikan kepada organisasi.
Emoticon